Senin, 16 April 2018

Moeldoko : Tak Pantas Bica Presiden Bikin Miskin di Masjid

Jakarta - Kepala Staf Presidensi Jenderal (Purn.) Moeldoko menyesalkan pernyataan Ketua Dewan Penasihat Ikhwanul Alumni 212 Eggi Sudjana yang memanggil presiden untuk membuat orang miskin.

Selain itu, kata Moeldoko, pernyataan Eggi disampaikan saat kuliah di acara Gerakan Salat Subuh Indonesia (GIS) di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, Minggu, 15 April 2018 kemarin.
"Saya pikir itu tidak benar, jika masjid adalah tempat kesadaran agama, itu keren, tidak menyebarkan hal-hal yang berbau, jadi membingungkan orang," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Selasa (17/4 / 2018).

Moeldoko juga mempertanyakan pernyataan Eggi bahwa sumber daya alam Indonesia (SDA) dikendalikan oleh orang asing. Menurut Moeldoko, pernyataan itu tidak masuk akal dan tidak berdasarkan fakta yang ada.

"SDA dikendalikan oleh orang asing sejak pertama kali, karena itu tidak logis, ada data yang kami ucapkan," kata Moeldoko.

Sebelumnya, Eggi yang merupakan Wakil Koordinator Nasional Gerakan Gerakan Indonesia Fellows (GIS) memberikan ceramah tentang presiden untuk membuat orang lebih miskin karena sumber daya alam di Indonesia telah dikendalikan oleh orang asing. Menurut Eggi, dengan kondisi seperti yang ia sebutkan itu, jangan biarkan salah pilih seorang pemimpin.

"Sekarang jika presiden membuat kita miskin, jangan memilih presiden yang tidak benar, maka akan ada gerakan kepresidenan 2019, jika tidak membuat rakyat sejahtera," kata Eggi ketika memberikan tausiah setelah mengikuti GIS di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan. , Minggu, 15 April 2018.

Daftar Situs BandarQ

Menteri Sosial Idrus Marham membantah pernyataan Ketua Dewan Penasihat Ikatan Alumni 212 Eggi Sudjana yang menyebut "presiden untuk membuat rakyat menjadi miskin". Idrus mengatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo angka kemiskinan di Tanah Air justru turun drastis.

"Hasil survei (Badan Pusat Statistik) yang ada pada 2017 kemiskinan bahkan turun, jadi loh .. Karena itu kita harus bicara berdasarkan data .. Ya masih ada 27 juta lagi, sekarang tinggal 26.580.000," kata Idrus sambil tertawa. .

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar menyarankan bahwa setiap kritik yang disampaikan kepada pemerintah harus memperhatikan data yang akurat.

"Kami tidak dapat berbicara hanya atas dasar alibi, mari kita bicara tentang fakta, jujur ​​bersyukur atas pencapaian, bahkan jika ada ketidakpastian, tetapi kita harus dengan jujur ​​mengatakan bahwa lebih banyak yang berhasil," katanya.

Idrus juga mengingatkan, ceramah yang disampaikan di masjid-masjid harus menggunakan bahasa yang baik. Isi ceramah harus mengajarkan orang-orang untuk saling menghormati, bahkan tidak mencaci.

"Jadi saya tidak mengerti jika saya berbicara agama tetapi mencaci-maki, dan agama tidak mengajarkan penghinaan, agama tidak diajarkan untuk memfitnah," kata Idrus.

Sumber : Liputan6.com || JadiQQ || PojokQQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar