Kapal tanker Sanchi meledak dan memuntahkan minyak dari pantai timur China. Beberapa orang takut polusi bisa sampai ke Jepang.
Dilansir Reuters, Sabtu (26/1/2018), National Oceanographic Centre Inggris mengatakan pihak berwenang memiliki masalah yang harus segera diatasi. Kekhawatiran semakin meningkat tentang dampak potensial ekosistem laut di Jepang dan Korea Selatan.
"Simulasi model marinir darurat yang diperbarui menunjukkan bahwa perairan yang terkontaminasi oleh kapal tanker minyak Sanchi yang tenggelam dapat mencapai Jepang dalam waktu satu bulan," kata pusat tersebut dalam sebuah laporan yang diposkan pada 16 Januari.
"Simulasi yang direvisi menunjukkan bahwa polusi dari tumpahan dapat didistribusikan lebih jauh, dan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dan wilayah pesisir yang lebih luas mungkin akan terpengaruh," lanjutnya.
Baca juga : Berita Bola Terkini di Indonesia
Menurut Federasi Polusi Tanker Internasional, ini adalah tumpahan minyak terburuk selama 35 tahun. Kapal Sanchi membawa lebih dari 100.000 ton minyak beracun bertabrakan dengan kapal kargo CF Crystal dan meledak pada Sabtu (6/1).
Baca juga: China Racing melawan Time to Clean Tanker Oil Spill
Pada Sabtu (13/1), petugas yang menaiki kapal menemukan mayat dua awak kapal penyelamatan, sementara satu mayat lainnya ditemukan pertama kali.
Petugas penyelamat dilaporkan telah berhasil mendapatkan kotak hitam berisi informasi tentang pengiriman namun petugas harus segera meninggalkan kapal karena asap tebal beracun dan suhu tinggi. Namun, penyebab pembakaran tidak diketahui.
Insiden ini menewaskan 32 anggota kru. Kapal tersebut terbakar, memuntahkan muatannya, selama lebih dari seminggu sebelum tenggelam di perairan antara China, Jepang dan Korea Selatan.
Sumber : Detik.com || PojokQQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar