Bom bunuh diri meledak di Kabul, ibu kota Afghanistan. Ledakan itu menewaskan 40 orang dan melukai 140 lainnya. Insiden mematikan itu terjadi dekat kantor Kementerian Dalam Negeri yang berdekatan dengan Uni Eropa dan gedung Dewan Perdamaian Tinggi.
Dilansir dari laman Independent, Sabtu (27/1), anggota parlemen Mirawais Yasini mengatakan, bom tersebut dibawa dengan ambulans. Dia mengaku berada di dekat lokasi kejadian saat peristiwa berlangsung.
Namun dia mengatakan tak melihat jelas bagaimana pelaku bisa mendapatkan mobil ambulans untuk melancarkan serangan itu. Namun, kelompok teroris Taliban yang selama ini telah menghantui Afghanistan dengan sejumlah serangan teror telah mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Saat ini pihak berwenang masih menyelidiki kasus tersebut seraya mengevakuasi para korban dari lokasi kejadian. Kejadian ini hanya berselang sepekan setelah militan Taliban membunuh 22 orang di sebuah hotel mewah di Kabul.
Akhir Desember 2017 lalu, serangan bom bunuh diri meledak di gedung organisasi budaya dan keagamaan Syiah di wilayah barat Kabul, Afghanistan. Akibat peristiwa ini, sebanyak 40 orang tewas dan 30 lainnya mengalami cedera.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengungkapkan ledakan bom bunuh diri tersebut diikuti oleh dua ledakan lainnya yang juga terjadi di daerah tersebut. Sampai berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku dalang di balik serangan tersebut.
Kejadian itu dengan cepat tersebar di media sosial dan memperlihatkan foto mayat yang diduga korban ledakan. Saat ini pihak berwenang sedang berusaha melakukan evakuasi terhadap para korban.
"Sejauh ini puluhan mayat telah dibawa dari gedung dan korban terluka dibawa ke rumah sakit," kata kepala pers Afghanistan, seperti dilansir dari laman BBC.
Sumber : merdeka.com || PojokQQ || Reviewpokerv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar