Anton Cawalkot Terkaya di Jatim Ditahan KPK, Total Hartanya Mencapai Rp 113 M

Surabaya - Moch Anton, Malang cawalkot yang ditahan oleh KPK karena kasus suap, memiliki harta paling besar dibandingkan dengan calon kepala daerah Jawa Timur. Kekayaannya jauh di atas cagub-cawagub dan cawalkot atau taksi lainnya. Totalnya Rp 113 miliar.

Data di atas terungkap dalam Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Negara (LHKPN) di Gedung Grahadi, Jl. Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (14/4/2018). Acara ini disaksikan oleh Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Harian Eksekutif (Plh) Sekretaris Jawa Timur, Ahmad Sukardi, dan diikuti oleh 52 kandidat untuk Jawa Timur.
Berdasarkan catatan LHKPN pada Januari 2018, harta karun Moch Anton berjumlah Rp 113.280.730.356. Anton yang biasa dipanggil Abah Anton ditangkap oleh KPK pada Selasa (27/3). Cawalkot Malang, Yaqud Ananda Gudban alias Nanda, juga ditahan. Berpartisipasi dalam tahanan 18 anggota DPRD Malang. Mereka tersandung kasus diskusi APBD-P.

Calon kepala daerah dengan calon bupati tertinggi Hidayat Rahman Nganjuk Novi Rp 94.148.193.957 diikuti cabup Bojonegoro Anna Muawanah dengan Rp 58.396.570.453, lalu Kabup Bangkalan Farid Al Moch Fauzi menjadi Rp 43.535.818.301.

Harta karun cawalkot dan taksi di atas jauh melebihi kekayaan cagub-cawagub Jawa Timur. Berikut datanya:

Pasangan nomor seri 1
Khofifah Indar Parawansa dengan total kekayaan Rp 23.552.699.762
Emil Elestianto Dardak dengan total kekayaan Rp 8.254.061.908

Pasangan nomor 2
Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dengan total kekayaan Rp 17.598.885.769
Puti Guntur Soekarno dengan kekayaan total sebesar Rp 1.865.423.077

Dalam pembekalan sebelum deklarasi LHKPN, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan meminta kandidat kepala daerah untuk menghindari politik uang. Untuk petahana diharapkan tidak menggunakan listrik untuk mengumpulkan dana melalui APBD. Saat ini, banyak calon kepala daerah masuk ke korupsi. Kumpulan Situs BandarQ Terbaru

Yang terakhir ditangkap KPK adalah Bupati Bandung Barat Abu Bakar, Rabu (11/4). Dia diduga menarik dana dari kantor pusat untuk mengkampanyekan kepentingan istri Elin Suharliah maju sebagai sopir taksi Bandung Barat.

Sumber : Detik.com || JadiQQ || BandarQ