MEDAN - Mantan Kepala Investigasi Polisi dan Unit Pidana Polrestabes Medan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Polisi Bima Kompol Fahrizal (41) menembak mati saudara iparnya, Jumingan alias Iwan (33).
Fahrizal membawa adik perempuannya di Jalan Tirtosari Gang Keluarga No. 14 Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Rabu (4/4/2018) malam.
Korban tewas seketika dengan luka tembak di kepala dan perut.
Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung menyerah. Namun hingga hari ini, motif pelaku penembakan korban tidak diketahui.
Ketika menjalani pemaparan di Markas Besar Polisi Sumatera Utara, para pelaku yang ditanyai lebih suka diam.
"Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi motif kasus, tersangka telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan normal, tidak di bawah pengaruh apa pun, tetapi psikologi masih dieksplorasi," kata Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal. Paulus Waterpauw, Kamis (5/4/2018).
Menurut Paul, hasil interogasi di Polrestabes Medan, pelaku tidak menyesali perbuatannya.
Namun ketika bertemu keluarga maka pelaku mengaku tersentuh dan menyesal.
Dari hasil TKP (TKP) polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata revolver dari para pelaku dan saksi. Daftar situs judi poker online terpercaya di Indonesia
"Kami mengamankan senjata api para pelaku dan enam peluru mereka, dan mayat para korban di Rumah Sakit Bhayangkara adalah enam tembakan di tubuh," katanya.
Paulus mengimbau seluruh jajarannya untuk mengambil pelajaran dari peristiwa para pelaku, agar tidak mengulangi peristiwa yang sama.
Dia menginstruksikan agar personil polisi tidak sembarangan membawa dan menggunakan senjata api mereka.
"Jaga sikap Anda sebagai anggota Polisi, jangan sembarangan menggunakan senjata, ketika bepergian dengan urusan pribadi tidak harus membawa senjata," kata Paul.
Atas tindakannya, pelaku tunduk pada Pasal 340 jo pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Seperti diberitakan, pelaku baru tiba di kota Medan setelah menyelesaikan pendidikan Polri Sespim.
Pelaku kemudian mengunjungi ibunya yang tinggal di lokasi perkara, yang juga merupakan tempat tinggal korban.
Kedatangan petugas polisi yang lulus dari Akpol 2003 disambut oleh korban dan istrinya, Henny Wulandari, yang tidak lain adalah adik dari pelaku. Kumpulan cerita dewasa terbaru 2018
Pelaku, ibunya, dan korban kemudian asyik mengobrol di ruang tamu. Bahkan pelaku masih sempat memijat ibunya.
Ketika istri korban pergi ke dapur untuk minum, tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjatanya dan mengarahkannya ke ibunya yang baru disembuhkan.
Korban sempat mengingatkan dan melarang tindakan si pelaku. Karena tidak diingat, pelaku memutar pistolnya ke korban.
Beberapa kali terdengar suara tembakan yang diikuti oleh korban jatuh pingsan dengan darah. Istri korban yang ketakutan langsung masuk ke kamarnya.
Pelaku berusaha mengeluarkan saudaranya dari kamar dengan mengetuk pintu yang terkunci.
Sumber : Tribunnews.com || BandarQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar