"Jika Pak Jokowi dan Pak Prabowo pasti akan dipisahkan setajam (Pilpres) 2014," kata Arsul usai Pemasyarakatan Pemilu Nomor 2019 Berdasarkan UU No. 17 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum di Sari Pan Pacific Jakarta, Senin (26). / 2/2018).
Sebaliknya, Arsul melihat diskursus duet Jokowi-Prabowo mencegah segregasi yang cukup besar di masyarakat. Jika wacana nanti tidak tercapai, Arsul berharap agar pemilihan presiden 2019 bisa berjalan kondusif.
"Kalau misalnya Pak Jokowi pergi sendiri, ya permintaan PPP seperti itu, kalau pemilihannya juga keren," katanya. Arsul menegaskan PPP juga tidak bersikeras mencalonkan seseorang untuk menemani Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.
Arsul juga menepis kepastian nominasi Ketua PPP Muhammad Romahurmuziy sebagai pendamping Jokowi. "Orang lain yang mengajukannya adalah orang lain, Pak Jokowi yang menyerahkan ya menyerahkan Pak Jokowi Ya, kami jelas enggak ke geer-an," kata Arsul.
Seperti sudah diketahui, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon telah mengkonfirmasi bahwa semua kader Gerindra memiliki satu suara yang mendukung Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2019.
"Saya pikir untuk Gerindra kami akan solid dalam mendukung Prabowo sebagai calon presiden," kata Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/2/2018). Dengan demikian, Fadli Zon menolak wacana untuk menjajarkan Prabowo sebagai calon wakil presiden Joko Widodo.
Fadli mengatakan, dengan pencalonan Prabowo sebagai calon presiden akan memberi pilihan masyarakat sebagai pemilih. Sebab, jika Prabowo dinominasikan dengan Jokowi, maka tidak akan ada kekuatan menyeimbangkan.
Sumber : Kompas.com || BandarQ || Reviewpoker || PojokQQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar